GOLOK JAMPANG
Monday, March 28, 2011
Golok Indonesia Dalam Wikipedia
Golok adalah pisau besar dan berat yang digunakan sebagai alat berkebun sekaligus senjata yang jamak ditemui di Asia Tenggara. Hingga saat ini kita juga bisa melihat golok digunakan sebagai senjata dalam silat.
Ukuran, berat, dan bentuknya bervariasi tergantung dari pandai besi yang membuatnya. Golok memiliki bentuk yang hampir serupa dengan machete tetapi golok cenderung lebih pendek dan lebih berat, dan sering digunakan untuk memotong semak dan dahan pohon. Golok biasanya dibuat dari besi baja karbon yang lebih lunak daripada pisau besar lainnya di dunia. Ini membuatnya mudah untuk diasah tetapi membutuhkan pengasahan yang lebih sering.
sumber : wikipedia
Sunday, March 27, 2011
Pengrajin Gagang Golok
Pak Suketi (55) warga rumpin Bogor ini sedang membuat gagang golok untuk memenuhi beberapa pesanan dari pengrajin besi untuk golok di kampungnya, didampingi istrinya Halimah (50) yang selalu setia menemani saat bekerja, pa Suketi bisa menghasilkan sekitar 4 sampai 6 gagang golok khas rumpin setiap harinya, dan dibandrol seharga 15.000 sampai 25.000 tergantung bahan kayu yang dibuat.
Rumpin terletak tak jauh dari Desa Jampang Kabupaten Bogor.
sumber www.pewarta-indonesia.com
The Master Piece : Indonesian Golok
Heres the story about Golok. Golok is name of knives and short swords originating from Southeast Asia, most notably from sunda indonesia
Sizes and weights vary, as does blade shape. They tend to be heavier and shorter than Machetes, often being used for bush and branch cutting. Having either a primary grind or an edgewise taper, the Golok is less likely to jam in green wood than the flat sided machete. Goloks are traditionally made with a springy carbon-steel blade of a softer temper than that of other large knives. This makes them easier to dress and sharpen in the field, although it also requires more frequent attention.
The Golok was made famous in Britain after the initial defeat of the British army by the Japanese during the Burma Campaign in December 1941.
The Martindale Number 2 Golok is the current jungle knife of the Special Air Service. Many currently serving soldiers prefer the older issue Goloks (which were made in Birmingham, England) to the recent issues (made in Africa) — but losing one's Golok is a Return-to-Unit offence, which limits a soldier's ability to carry locally sourced replacements. Common UK army slang for a golok is "tree beater".
Posted by dev at 10:34 PM
Falsafah Golok sunda
Golok atau bedog sunda sangat beragam, karena tiap daerah di Jawa Barat memiliki variasi bentuk tersendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan, fungsi, dan karakteristik masing-masing masyarakat penggunanya. Golok (bedog) sunda umumnya memiliki bilah dengan panjang lebih kurang 30 cm sampai dengan 40 cm, namun ada pula bilah golok yang berukuran pendek atau kurang dari 30 cm. Golok (bedog) sunda yang memiliki panjang bilah lebih dari 40cm disebut kolewang atau gobang.
Bagian utama dari sebuah golok adalah bilah (wilah) dan penamaan golok umumnya berdasarkan pada bentuk bilahnya yang terbuat dari campuran besi dan baja. Bahan baku yang umum digunakan oleh pengrajin golok di Jawa Barat saat ini adalah lempengan per bekas mobil. Bahan ini relatif mudah didapat di tempat penjualan besi bekas. Per mobil bekas digunakan selain karena lebih murah dari bahan baku yang baru, juga karena merupakan campuran besi dan baja yang cocok untuk golok.
Bilah golok dimulai dari buntut atau paksi, yaitu bagian ekor pada pangkal bilah yang dimasukkan pada pegangan golok (perah). Badan bilah terdiri dari perut (beuteung), yaitu bagian sisi yang tajam. Sedangkan bagian yang tumpul dinamakan punggung (tonggong). Ujung bilah golok disebut dengan congo.
Punggung bilah golok sunda ada yang lurus ada pula yang berpunggung melengkung atau dalam istilah sunda bentik.
Golok sunda umumnya memiliki bentuk gagang atau perah yang melengkung dan memiliki ujungnya berbentuk bulat (eluk). Bentuk perah yang agak miring dan melengkung berfungsi agar golok dapat digenggam dengan kuat dan nyaman. Bentuk ujung perah yang bulat berfungsi agar jari kelingking terkait, menahan genggaman tangan agar tidak lepas tergelincir.
Perah kebanyakan dibuat dari bahan kayu dan tanduk kerbau, selain itu juga digunakan tanduk rusa dan tulang hewan sesuai dengan permintaan.
Sarung golok disebut sarangka, fungsi utamanya adalah agar golok dapat mudah dan aman untuk dibawa, diselipkan (disoren) dipinggang. Bentuk sarangka mengikuti bentuk bilah di dalamnya, bila bentuk bilah melengkung maka bentuk perah pun dibentuk melengkung.
Seperti perah, sarangka juga umumnya terbuat dari kayu. Adapula ditemukan sarangka yang terbuat dari kulit hewan, tetapi ini sangat jarang. Sarangka yang dilengkapi dengan asesoris tambahan berupa gelang-gelang pengikat (simpay) yang terbuat dari tanduk kerbau atau lembaran logam yang disebut dengan barlen.
Sumber : http://goloksunda.wordpress.com/
Subscribe to:
Posts (Atom)